Tanam Pohon Soekarno, UWKS Ajak Millennials Peduli Lingkungan dan Sejarah
Memanfaatkan lahan minim kampus untuk penghijauan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mengajak millennials untuk peduli melestarikan tanaman langka dan sejarah Indonesia.
Menyambut Hari Menanam Pohon Nasional, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mengingatkan para millennials untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sejarah dengan menanam pohon Soekarno dan tanaman langka lainnya di halaman Candi Penataran UWKS yang terletak di jalan Dukuh Kupang XXV/54 pada hari Rabu, 27 November 2019.
Soedijatmiko, Ketua Yayasan Wijaya Kusuma Surabaya menyampaikan pentingnya peduli terhadap lingkungan karena saat ini kualitas udara yang dihirup semakin menurun dengan meningkatnya polusi. Beliau menghimbau para millennials untuk melakukan penghijauan di lingkungan sekitar tempat tinggal dan kampus. Selain itu Soedijatmiko juga ingin millennials melestarikan tanaman-tanaman langka yang ada di Indonesia, karena hal tersebut memberikan manfaat estetis, orologis, hidrologis, klimatologis, edaphis, ekologis, protektif, dan higienis yang mampu memberikan oksigen sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di bumi.
Sebelumnya, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) telah melakukan penghijauan di sekitar kampus dengan menanam pohon sebanyak 200 macam yang tersebar di Kampus A sebanyak 60 macam tanaman, Kampus B sebanyak 51 macam tanaman, di Wisma Pilar Jene (Mojokerto) sebanyak 52 macam tanaman dan di Wisma Kamboja sebanyak 37 macam tanaman seperti Setigi, Pucuk Merah, Soekarno (Mimba), Damar, Sapu Tangan, Sawo Kecik dan lain-lain.
Di hari menanam pohon nasional ini, UWKS ingin lebih banyak menanam pohon langka yang semakin sulit ditemukan seperti pohon Soekarno karena nilai sejarah yang tinggi. Soedijatmiko, yang secara simbolis menanam pohon Soekarno, menyampaikan jika dulu Indonesia pernah menyumbangkan pohon ini ke Arab Saudi saat kepemimpinan Presiden Soekarno yang kemudian pohon itu dikenal dengan nama pohon Soekarno hingga sekarang. Pada kesempatan itu juga 50 mahasiswa menanam tanaman Amarilis sebanyak 100 tanaman yang ditanam di halaman Candi Penataran UWKS.
Kegiatan peduli lingkungan dengan mengajak para millennials juga menginspirasi UWKS untuk menjadi Eco Campus yang lebih peduli terhadap lingkungan yang dikenal dengan istilah “Keji Beling” yang merupakan kependekan dari Keluhuran Jiwa Berbenah Lingkungan. UWKS telah merebut juara 2 untuk Eco Campus se-Surabaya pada April 2019 mengalahkan kampus-kampus lain di Surabaya.
Gerakan Eco Campus ini juga mengajak para mahasiswa dan akademisi untuk melakukan hemat energi demi kesinambungan lingkungan.
Kedepannya, UWKS ingin terus melestarikan tanaman-tanaman khas Indonesia yang jumlahnya semakin menurun dengan harapan dapat mengedukasi millennials betapa kaya dan beragamnya macam-macam flora yang ada di Indonesia. Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk selalu menambah ruang terbuka hijau, baik di halaman rumah, sekolah, kampus, kantor, maupun di tempat lainnya sehingga kelestarian alam tetap terjaga.