Lambang Universitas Wijaya Kusuma Surabaya terdiri dari sebuah candi penataran berlatar belakang warna kuning emas dalam bingkai segi lima, melambangkan keagungan kerajaan Majapahit yang dibingkai oleh falsafah Pancasila dengan Motto “ANGGUNG WIMBUH LINUWIH” di bawah lambang yang mempunyai makna selalu tumbuh dan berkembang.

Secara keseluruhan lambang Universitas Wijaya Kusuma Surabaya merupakan pengejawantahan tekad Yayasan Wijaya Kusuma untuk mengelola sebuah Universitas yang berpangkal tolak dari landasan idiil Pancasila, konstitusional Undang-Undang Dasar 1945 beserta amandemennya dan operasional terutama tentang pendidikan dan pengajaran yang telah tertuang dalam ketetapan MPR serta GBHN Republik Indonesia.

Lambang dan sesanti tersebut merupakan pengejawantahan tekad pengelolaan universitas dengan semangat dinamika pembangunan, sehingga terus berupaya agar senantiasa berkembang dan meningkatkan kemajuan yang dicita-citakan.

Mempunyai Makna :

  • ANGGUNG = SELALU
  • WIMBUH = BERTAMBAH
  • LINUWIH = KELEBIHAN

JADI : SELALU TUMBUH DAN BERKEMBANG

Nama Wijaya Kusuma diambil dari nama Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit I, bergelar Kartarajasa Jayawardhana pada tahun 1293 dan wafat pada tahun 1309. Sebagai pendiri Kerajaan Majapahit ia memiliki kebijakan serta jiwa kepahlawanan yang besar dan keung­gulan strategi perang sebagai panglima.

Nama “Wijaya Kusuma” mengandung makna “anak Keturunan Raden Wijaya” pendiri dan raja pertama kerajaan besar Majapahit. Atas pemberian nama ini diharap sivitas akademika dapat meneladani kharisma Raden Wijaya yang arif dan bijaksana, cerdik, cendekia dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Kharisma inilah yang senantiasa ditumbuh-kembangkan dalam melaksanakan pembangunan sumber daya manusia Indonesia dimasa kini maupun pada masa mendatang.

Wijaya Kusuma dipakai sebagai nama Yayasan dan Universitas, yang terkait dengan nama Surabaya yang mempunyai identitas, predikat kota pahlawan, kota INDAMARDI (Industri, Dagang, Mari­tim, Pendidikan) Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) benar-benar akan menunjang konsekuensi logis disegala bidang.

Sebagai kota pendidikan diharapkan generasi penerusnya dapat memperoleh bekal yang cukup melalui proses pendidikan formal. Hal inilah yang mendorong kelahiran Per­guruan Tinggi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Tanggal 31 Mei merupakan tanggal kelahiran Yayasan Wijaya Kusuma yang bertepatan dengan tanggal hari jadi kota Surabaya, menunjukkan eratnya kaitan cita-cita yayasan dengan tujuan pemban­gunan kota Surabaya, maka Yayasan Wijaya Kusuma terpanggil untuk lebih mengukuhkan predikat, karakteristik dan pengembangan pembangunan Surabaya. Melalui jalur pendidikan formal yang dijiwai dengan semangat keteladanan Raden Wijaya, yayasan bertekad membekali generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.