DOSEN UWKS KEMBANGKAN SIM SARANG BURUNG WALET INDONESIA MELALUI PROGRAM MATCHING FUND 2022
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya memperoleh pendanaan Program Matching Fund 2022 melalui program yang disetujui oleh Kedaireka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pada Industri Sarang Burung Walet di Indonesia Berbasis Integrasi Virtual” dengan ketua Dr. Anang Kukuh Adisusilo, S.T., M.T. anggota Emmy Wahyuningtyas, S.Kom., M.MT., dan Dr. drh. Siti Gustiningrum. Pelaksanaan Program Matching Fund Universitas Wijaya Kusuma (UWKS) ini menggandeng mitra PT. Sumber Alam Borneo Indonesia Makmur (SABIM) dengan tujuan menciptakan kolaborasi dan sinergitas antara Insan Perguruan Tinggi dengan Mitra.
Program Matching Fund UWKS dilaksanakan sepanjang tahun 2022 dengan beberapa fokus kegiatan, yakni: Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen, Diskusi dengan Konsultan ISO, Kunjungan ke Rumah-Rumah Sarang Burung Walet, Diskusi ABM Logistik, Pendampingan Hukum Pembuatan Legal Drafting dan Pelaporan Keuangan/ Pajak, Magang Mahasiswa, Praktisi Mengajar yang mendukung program MBKM di UWKS.
Hasen Arizona, Sales Manager PT. SABIM mengatakan “Kerja sama ini memberikan terobosan baru melalui pelibatan akademisi di dunia industri. Sistem informasi yang dibangun ini sangat dibutuhkan PT. SABIM untuk mengenalkan PT. SABIM beserta produk-produknya ke dunia internasional.”
Menjawab kebutuhan tersebut Ketua Pelaksana Matching Fund UWKS, Dr. Anang menyampaikan “Fitur-fitur sistem informasi manajemen pada sarang burung walet ini telah berhasil dibuat untuk kebutuhan industri sarang burung walet, yakni mulai dari kebutuhan ISO, kebutuhan monitoring rumah walet, dan kebutuhan pengiriman barang/ ekspedisi yang dikemas dalam satu domain waletnest.biz.id.”
Pengembangan sistem informasi manajemen yang dilakukan Tim Dosen UWKS ini selaras dengan tujuan program Kedaireka, yaitu kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra untuk menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan akibat implementasi kebijakan strategis nasional.(/red)