Selasa (5/5) UWKS pun diselimuti duka, sobat ambyar UWKS telah ditinggalkan untuk selamanya oleh salah satu seniman yang sangat dekat dengan UWKS, Didi Kempot. Didi Kempot meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo pukul 07.45 pagi tadi di usia 53 tahun rencanya akan dimakamkan di Ngawi.
Masyarakat mengenal Didi Kempot sebagai maestro campursari dan penulis lagu popular. Didi Kempot memiliki nama asli Dionisius Prasetyo yang merupakan putra seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel/ Mbah Ranto. Didi Kempot juga adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat yang wafat tahun 2014 silam. Mengawali karir sebagai pemusik jalanan tahun 1984 hingga kini terkenal seantero negeri. Didi Kempot telah menghasilkan puluhan album dan menerima berbagai penghargaan. Terbaru tahun 2019 menerima penghargaan “Penyanyi Dangdut Solo Pria Terpopuler” dan “Maestro Campursari.”
Semasa hidup Didi Kempot sangat lekat dengan UWKS. Senin (26/6/2019) lalu Didi Kempot ikut “mengambyarkan” UWKS dalam acara peresmian Green Tower II UWKS yang juga dimeriahkan oleh penyanyi keroncong Endah Laras. Didi Kempot mengajak segenap pimpinan, dosen, dan karyawan UWKS untuk “ambyar” bernyanyi dan menari bersama. Acara yang digelar malam hari di pelataran replika Candi Penataran UWKS itu sungguh tidak dapat dilupakan “keambyarannya”. Cendhol dhawet yang menjadi jargonnya sukses membuat riuh suasana sobat ambyar UWKS.
Kini The GodFather of Broken Heart telah tiada namun prestasinya akan selalu dikenang. Selamat Jalan Didi Kempot lagu-lagumu akan selalu dalam kenangan. (/red UWKS)