Habis Gelap Terbitlah Terang: Refleksi Perjuangan R.A. Kartini
Rabu (21/4) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya menggelar peringatan Hari Kartini dengan mengadakan refleksi perjuangan R.A. Kartini di Pelataran Candi Gedung Green Tower. Acara diikuti oleh Pimpinan dan segenap Kartini-Kartini Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Acara diawali dengan pembacaan doa, pembacaan puisi, menyanyi bersama dan refleksi perjuangan R.A. Kartini.
Diketahui bahwa RA Kartini merupakan tokoh emansipasi wanita, lahir dari pasangan Bupati Jepara dengan Nyi Ngatiroh. Melalui surat-surat yang pernah ditulisnya, R.A Kartini menolak kebodohan kaum wanita pada saat itu. R.A Kartini melalui perjuangannya menunjukkan jalan tercapainya kemajuan perempuan di masa yang akan datang.
R.A Kartini sosok yang pantang menyerah dalam memperjuangkan cita-citanya. Bahkan diusia 13 tahun ia telah mengaji Al Quran dengan Kyai Sholeh Semarang dan menyarankan Kyai Sholeh untuk menafsirkan Al Quran berbahasa Jawa agar teman-teman putrinya mengerti tafsir Al Quran. Hingga Kini tafsir Al Quran berbahasa Jawa karya Kyai Sholeh usul R.A. Kartini Litbang Kementerian Agama menyatakan bahwa Tafsir Faidur Rohman karya Kyai Sholeh usul Kartini merupakan tafsir pertama di Asia Tenggara.
Sejarah mencatat bahwa R.A Kartini adalah pahlawan nasional yang sangat berjasa dalam mengangkat harkat dan derajat kaum wanita di masa penjajahan. Sejarah kehidupan R.A Kartini mulai dari lahir, masa kecil, kisah perjuangan beliau sampai wafatnya patut dikenang oleh rakyat Indonesia. Cita-cita dan semangat beliau dalam memperjuangkan kaum wanita agar bebas dari belenggu penindasan patut diteladani oleh semua Kartini-Kartini masa kini.
Segenap Civitas Akademika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang merupakan Kartini masa kini berkomitmen untuk meneruskan perjuangan R.A. Kartini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui implementasi ilmu dan pengetahuan di bidang akademik dan non-akademik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.(/red)